Sedangkan bagi mereka yang masih usia produktif, baik remaja maupun dewasa lebih banyak mengeskplor semaksimal mungkin penggunaan smartphone ini. Mereka menggunakannya untuk berbagai keperluan. Bermedia sosial, bermain game, sebagai alert, kalkulator, senter, selfie dan lain sebagainya. Yang pada intinya memanfatkan semaksimal mungkin fungsi yang bisa di pakai pada cell phone yang di milikinya.
Kebanyakan, mereka tak puas dengan aplikasi standar bawaan pabrik yang sudah terinstall pada smartphonenya dan mencoba aplikasi - aplikasi lain yang ada di toko aplikasi. Padahal di toko aplikasi seperti Google Play Store, segala macam aplikasi ada, mulai dari alter foto, game untuk anak, resep memasak, buku bacaan, film, dan lain sebagainya. Tapi jangan salah, di sana juga banyak aplikasi keren yang ternyata ekspektasi dan kegunaannya tak seindah realitanya.
1. Solar Charger
Siapa sih yang tak tergoda, di saat cell phone lain baru bisa menggunakan teknologi fitur fast charge sedangkan kita bisa menggunakan teknologi yang lebih mutakhir hanya dengan menginstall aplikasi saja? Sun oriented charge misalnya, aplikasi ini menawarkan teknologi mengisi daya tanpa harus mencolokkannya pada listrik, tapi hanya dengan menjemur cell phone kita di bawah cahaya matahari maka board surya yang ada pada aplikasi akan menyerap dan mengkonversikannya menjadi daya baterai.
Tapi nyatanya? Aplikasi ini tak benar - benar sesuai dengan deskripsinya. Karena teknologi solar charger membutuhkan equipment yang rumit, tak hanya dengan sekedar menginstall aplikasi kemudian bisa work. Kalau Gansis nekat untuk menginstall aplikasi ini, bukannya dayanya bertambah, tapi baterai akan lebih boros. Atau bisa di katakan aplikasi ini tidak berguna.
2. Transparent Screen
Pernah mendapat SMS penawaran kaca mata tembus pandang yang bisa menembus kain bahkan tembok? Aplikasi tranparent screen ini sama hoax-nya dengan kaca mata tembus pandang tadi. Karena hingga saat ini belum ada aplikasi atau equipment yang bisa membuat sesuatu yang solid menjadi terlihat transparan. Bedanya, aplikasi transparent screen ini tak benar - benar menipu karena jika GanSis mengunduh aplikasi ini dan menginstallnya, maka hasilnya seolah - olah tampilan layar cell phone kita memang menjadi transparant.
Padahal sebenarnya aplikasi ini hanya akan menyalakan kamera dan mengambil video berkelanjutan untuk dipasangkan sebagai background langsung, jadi tidak benar - benar membuat layar menjadi transparan. Resikonya, daya baterai GanSis akan menjadi boros karena kamera akan selalu aktif.
3. Lie Detector
Bagaimana jadinya jika sebuah perangkat yang biasanya di gunakan oleh pihak berwajib untuk menyelidiki sebuah kasus kejahatan, kemudian di hadirkan dalam bentuk aplikasi cell phone? Pasti bakal banyak orang yang tertarik mencobanya. Kalau hanya untuk lucu - lucuan sih oke saja.
Tapi jangan sekali - kali mencoba aplikasi ini untuk mengetes kejujuran pasangan kita. Yang ada bukannya kejujuran yang kita dapat, tapi kehancuran lah yang ada di depan mata. Kenapa begitu? Karena aplikasi lie detector yang ada di toko aplikasi tersebut hanya dusta dan sama sekali tidak menggunakan sistem kerja Tes Poligraf yang sesungguhnya.
Cara kerja aplikasi ini hanyalah memunculkan kata LIE dan TRUTH secara bergantian dan arbitrary.
Masih banyak lagi aplikasi - aplikasi keren yang ada di toko aplikasi tapi menipu. Trik di sini bukan berarti tidak bisa di gunakan, tapi dalam artian kegunaannya tidak sesuai dengan deskripsi atau ekspektasi kita. Dan parahnya, aplikasi - aplikasi semacam ini banyak di unduh oleh pengguna. Jadi tetap hati - hati ya GanSis dalam memilih aplikasi yang akan di introduce. Dari pada rugi kuota, ada baiknya kita lebih selektif saat menginstall sebuah aplikasi.